Nyiang tanya beriak disana
Di sebuah pojokan di balik buram kaca
Aku terdampar pada peta wajah buta
Sesumbar teriakku memekak
Kutemukan kau di sela jemariku
Dimana Wajah kuyumu melukis sendiri
Tak kutemui kecuali nyeri perih
Jejak jejak mati apalagi bunga-bunga
Bingungku diseduh lama, kini
Kental beraroma hujan –dingin-
Ku rengkuh saja sekaliannya
Aku baur…
***
-Pinyu-
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Bila anda ingin menanggapi posting ini, silahkan tuliskan komentar anda di sini.
Bagi rekan-rekan mahasiswa fakultas sastra Unand yang berminat mempublikasikan tulisannya di Blog Cermin Comunity, silahkan kirimkan naskah rekan-rekan ke cermincommunity@plasa.com
atau cermin_community@yahoo.com
Salam Hangat.