Hari sudah beranjak malam, namun Ami masih saja bermain di pinggir kolam,
“Nanti kau tergelincir sayang, kata Ibu. “Kau ini belum dewasa betul, masih tak sanggup cengkramkan kaki mungilmu yang putih”.
Ikan-ikan mas aneka warna timbul-tenggelam di sela algae kusam yang membuyarkan, mematuk makanan cepat saji peninggalan Ayah yang belum lama ini tinggalkan rumah, atau sekedar ngemil jentik yang pasrah termamah.
Suasana yang beginianlah yang paling disukai Ami.
“Ah., suatu hari nanti aku akan menjadi ikan mas koki, berenang-renang puasnyaman setelah ibu ayah tak lagi ada. Menelan apa saja yang ada di depan mata. Tak kan pernah datang lagi senja dan malam hari”, ujar Ami dalam hati.
Papau
Sastra UNAND
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Bila anda ingin menanggapi posting ini, silahkan tuliskan komentar anda di sini.
Bagi rekan-rekan mahasiswa fakultas sastra Unand yang berminat mempublikasikan tulisannya di Blog Cermin Comunity, silahkan kirimkan naskah rekan-rekan ke cermincommunity@plasa.com
atau cermin_community@yahoo.com
Salam Hangat.