Minggu, 11 Januari 2009

Sajak Pinyu

Menulis Benak



Berawal disebuah lorong yang remang waktu senja kala pertama ku melihatnya


Lorong dengan pilar bernoda titik darah disetiap penjurunya


Lorong yang kata mereka terdapat dunia dan perihal di halaman depannya




Di langit-langitnya menggantung sejuta pertanyaan hari esok


Lorong penuh debu yang dideru seribu argumen-argumen rancu


Mengguncang keyakinan yang sudah terpaku


Kenapa baru setelah hampir dua puluh tahun tanpa segan menghampiriku


Memepertanyakan diriku, dirimu dan mereka sering bisu


Aku,,, aku melihat jejak disela debu-debu


Agaknya sudah cukup lamanya ia menempel disana


Jejek orang-orang yang di seret oleh waktu


Jejak mereka yang menodai pilar itu dengan darahnya


Jejek para pendahuluku


Mereka yang ditimbuni pertanyaan yang sama dengan ku


Mereka yang benaknya parises dan siap pecah kapan saja


Jejak-jejak mereka itu yang membuatku gentar


Lebih dari satu tahun menapaki lorong itu


Berjalan degan kepala tunduk dan alur yang sama


Kini benakku hampir sama dengan benak mereka


Hanya saja aku masih tertinggal dan terus membenakinya



Dengan “Cermin” mencoba membiaskan adanya apa


4 komentar:

cermincommunity mengatakan...

terus menulis..salam!

Hadi M Zaf mengatakan...

keep going...

aku ingin memiliki bakat sepertimu :)

Salam..

Puan Audrey mengatakan...

Pinyu..semangat ya..
kita sebagai generasi penerus bgs harus tetap berjuang untuk memajukan kecerdasan bangsa
hohoho......

cha_ya mengatakan...

'bersama' kawan2 cermin,, pasti bisa!!!!

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Bila anda ingin menanggapi posting ini, silahkan tuliskan komentar anda di sini.

Bagi rekan-rekan mahasiswa fakultas sastra Unand yang berminat mempublikasikan tulisannya di Blog Cermin Comunity, silahkan kirimkan naskah rekan-rekan ke cermincommunity@plasa.com
atau cermin_community@yahoo.com

Salam Hangat.