Sabtu, 21 Maret 2009

"Belaian Seorang Pendosa"

Tersentuh belaian seorang pendosa
Bersama tiupan angin di tepian pantai
Menembus sukma yang terbakar amarah
Aroma kekhilafan telah merasuk
Terpuruk bersama kerikil batu
Membusuk bak bangkai rusa
yang digigit macan betina
bukan duka tercipta untuk rasa
tapi duka yang telah dirundung lara
dunia fana telah merana dalam durjana
siapa yang akan menjadi panglima
dalam perang melawan kebinasaan
menatap bulan bukan jawaban
untuk membiarkan malam menjadi hampa
biarkan kasih berjalan menusuri tepian
meraba dalam gundah gulana
menelan ludah kecanggungan
karna jiwa telah digoyahkan murka
menanti keagungan menutupi luka
turun dari langit hitam penuh mendung
siapa yang akan menjadi panglima
dalam perang melawan kebinasaan
saat siang dan malam silih berganti
hanya satu yang takkan terganti
matahari hati yang mampu menjawabnya


-iJonk-

1 komentar:

eka wawaw mengatakan...

puisinya hebat

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Bila anda ingin menanggapi posting ini, silahkan tuliskan komentar anda di sini.

Bagi rekan-rekan mahasiswa fakultas sastra Unand yang berminat mempublikasikan tulisannya di Blog Cermin Comunity, silahkan kirimkan naskah rekan-rekan ke cermincommunity@plasa.com
atau cermin_community@yahoo.com

Salam Hangat.