Sabtu, 21 Maret 2009

"Tukar arah"

Terunut setiap garis persimpangan
Menuju arah kelopak mata
Bagai melejit lepas bak roket
Berapi-api diatas kesohoran
Impian akan melati putih mekar
Disebuah bukit tak bertuan
Kaki-kaki yang terus berjalan
Tak terhentikan oleh waktu
Gerangan itu ada untuk menuntun
Lepas dari semua kebodohan masa lalu
Bicara tentang masa yang akan terlewatkan
Setiap cinta itu berbaris menunggu giliran
Lepaskanlah dengan teriakan
Laluilah dengan kenaifan
Maka hilanglah petaka yang terkekang
Sadar akan arti dan kodrat
Agar bendera putih tidak akan berkibar
Menusuk perjuangan yang berat
Junjungan ada kenapa lupa
Tujuan hanya satu untuk semua
Pasangan kunci yang takkan terganti
Sampai akhir cahaya takkan mungkir
Itu hanya segelintir kasih yang ada
Nantikanlah keabadian memeluk hati
Jangan pernah takut untuk kata benar
Karna benarlah yang menjadi benar
Menerangi kepingan suram
Mengalir dan terus mengalir
Mewangi dan terus mewangi
Tiada yang akan peduli sebuah arti
Jika sesuatu itu tak berarti
Tetapkan kesungguhan hati
Yang bertaut dengan pesona diri
Binal akan memberi hasrat
Akan haus gairah hidup
Musnahkan kekhawatiran yang tak bertepi
Larilah dari tangan-tangan hina
Carilah makna dari hembusan nafas
Agar hidup tak sia-sia


-iJonk-

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Bila anda ingin menanggapi posting ini, silahkan tuliskan komentar anda di sini.

Bagi rekan-rekan mahasiswa fakultas sastra Unand yang berminat mempublikasikan tulisannya di Blog Cermin Comunity, silahkan kirimkan naskah rekan-rekan ke cermincommunity@plasa.com
atau cermin_community@yahoo.com

Salam Hangat.