Ramadhani
Mata-mata dimana mata beraduBeradu dalam keraguan yang makin tak menentu
Menatap sayup mata-mata yang membelenggu
Memasung jiwa, merantai asa ,disekap dalam tatapan semu
Dikala kehangatan hati tak mampu mencairkan otak yang beku
Atau hati yang telah beku saat otak mulai meragu
Mata-mata dimata mata beradu
Mempertanyakan perihal masa lalu
Perihal dosa-dosa yang tergurat diwajah lesumu
Dan tangan jadahmu yang tak terbelenggu
Mengais-ngais tumpukan nista dimana mata-mata beradu
Walaupun ujung kukumu menjerit pilu
1 komentar:
baik, kawan.
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Bila anda ingin menanggapi posting ini, silahkan tuliskan komentar anda di sini.
Bagi rekan-rekan mahasiswa fakultas sastra Unand yang berminat mempublikasikan tulisannya di Blog Cermin Comunity, silahkan kirimkan naskah rekan-rekan ke cermincommunity@plasa.com
atau cermin_community@yahoo.com
Salam Hangat.