Engkau yang berada dalam diri “aku”,
Kenapa tak berkata sepatah kata?,
Tentang “aku” yang sedang menahan kalbu,
Dikesunyian hati, ditempa oleh ilusi duniawi,
Engkau yang berada dalam diri “aku”
Mengapa muram?,
Tak lagi kulihat senyum manismu,
Yang penuh keikhlasan,
Tersenyumlah sejenak,
Agar hati “aku”
Lebih jinak,
Tak seperti kabut,
Mengekang “aku” dalam penjara prasangka,
Engkau yang berada dalam diri “aku”
Tataplah wajahku?,
Ada kabut hitam,
Dan mata hati yang luka,
Engkau yang berada dalam diri “aku”
Istiqomahlah,
Dengan jalanmu,
Jangan bermuram,
Dalam kabut hitam,
Lepaskanlah,
“aku” kepada “engkau”
Bergandengan tangan,
Temukan,
Rabb,
Dan tersenyumlah pada kehidupan.
Sastra, 8 April 2009
_Elsya_
Good Bye Mila
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Bila anda ingin menanggapi posting ini, silahkan tuliskan komentar anda di sini.
Bagi rekan-rekan mahasiswa fakultas sastra Unand yang berminat mempublikasikan tulisannya di Blog Cermin Comunity, silahkan kirimkan naskah rekan-rekan ke cermincommunity@plasa.com
atau cermin_community@yahoo.com
Salam Hangat.